Tampilkan postingan dengan label puisi-puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi-puisi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Oktober 2016

Memandangi Hujan

Gambar ilustrasi. Sumber: mediashift.org
Ini bulan-bulan berakhiran ber
Musim hujan datang berember-ember
Orang-orang melangkah bergegas-gegas
Hujan mengguyur menghapus jejak-jejak
Kita berteduh membasuh peluh sejenak

Saling memandang kita saling bertanya
Apakah harus melanjutkan perjalanan
Atau membiarkan hujan hingga mereda
Kita hanya diam memandangi hujan
Ini bulan-bulan berakhir ber
(*)


Kamis, 11 September 2014

Pekerja Malam

Seluruh peluh luruh
Dibasuh wudhu subuh

* * *

Jumat, 13 Desember 2013

Senyum Sepoi-Sepoi


Senyum sepoi-sepoi itu barangkali seperti angin. Yang masuk dari celah-celah fentilasi di atas jendela kamar kita. Yang menyentuh ujung kaki kita, atau ujung jari kita, atau ujung hidung kita, atau apa saja dari bagian tubuh kita yang lolos dari dekapan selimut saat pagi hampir berlalu.

Senyum sepoi-sepoi itu barangkali seperti angin. Yang berlari di atas pematang sawah. Yang berkejaran susul-menyusul dengan belalang di sela-sela batang padi yang bijinya hampir menguning. Yang singgah di pundak para petani dan berbisik lembut pada telinga mereka, mengabarkan bahwa jam makan siang telah tiba.

Senyum sepoi-sepoi itu barangkali seperti angin. Yang menguapkan peluh di bibir secangkir teh yang sore.

* * *

Jumat, 08 November 2013

Para Pencari Uang

Ini jalan menuju pulang
Diujung hari bertemu petang

Ini jalan menuju pulang
Semakin larut semakin lengang

Ini jalan menuju pulang
Adzan dan fajar berkumandang lantang

Inikah jalan menuju Pulang


* * * 

Minggu, 25 November 2012

Begadang Jangan Begadang

Menengok diri sendiri di dalam cermin
saya lihat ia baru bangun
ia ingin mengucapkan selamat pagi
tapi matahari sudah terlalu tinggi

* * *

Selasa, 24 Juli 2012

Puasa ini untuk-Ku, Aku yang akan membalasnya

Tuhan kita ternyata dekat.
Lihatlah buktinya dalam perintahNya itu. Perintah puasa itu.
Dia menggunakan kata hai.
Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa.
Dengarlah. Dia begitu dekat, bukan.
Seandainya Dia berada jauh, Dia pasti akan berseru hallo.
Hallo orang-orang yang beriman. Hallo.. hallo.
Tuhan kita ternyata dekat.


* * *

Selasa, 17 Juli 2012

Adakah payung yang kau sediakan sebelum ia datang?

Di kota kami ini, beberapa hari ini, hujan masih sering turun. Setiap hari.
Tetapi jangan resah. Kepada kau yang ingin menyambut pagi. Kepada kau yang ingin melepas sore. Jangan resah.
Hujan disini, di kota kami ini, telah punya waktu untuk janji kedatangannya.
Ia tetap memberi ruang kepada pagi agar matahari bisa terbit. Ia tetap menyediakan waktu kepada matahari biar terbenam dengan tenang.
Diantara kedua waktu itulah ia memilih menepati janjinya. Selalu, setiap hari di beberapa hari ini. Seperti siang ini. Seperti mendung di luar sana.
Sebentar lagi ia akan datang. Di kota kami ini.
Beberapa hari ini, disini, mendung selalu berarti hujan.
Adakah payung yang sudah kau sediakan.

* * *



Minggu, 15 Januari 2012

Puisi yang tiba-tiba

(1)
Saya menyukai keteraturan yang tiba-tiba
Seperti meja kerja yang dijemput senja

Saya menyukai kesendirian yang tiba-tiba
Seperti seorang masbuk ditinggal jamaah satu per satu

Saya menyukai kesunyian yang tiba-tiba
Seperti ruang tamu menjelang tujuh Syawal

Saya menyukai rindu yang tiba-tiba
Seperti kita ketika berjauh-jauhan

(2)
Saya menyukai kesemerautan yang tiba-tiba
Seperti kertas cakaran yang ditulisi angka-angka

Saya menyukai keramaian yang tiba-tiba
Seperti ruang tunggu didatangi penumpang satu per satu

Saya menyukai keriuhan yang tiba-tiba
Seperti penonton bola yang meneriakkan yel-yel gol

Saya menyukai diam yang tiba-tiba
Seperti kita ketika berhadap-hadapan


***

Kamis, 29 Desember 2011

sendal jepit

#kepada AAL

adalah sendal jepit
sesuatu yang paling berharga dimusim hujan
makanya, ada yang begitu marah ketika
sendalnya kau curi

kau tahu kan
seberapa panjang lima tahun itu
kau akan melewati lima musim hujan
kau akan menghabiskan seribu sendal jepit

(lq)

Jumat, 29 April 2011

Saat malam berada di tengah


hujan tengah malam
menambah melarutkan malam
rintik saja turunnya, tatkala
saya dan sunyi masih terjaga

Senin, 11 April 2011

Kepada siapa kami mengadu?

Besok dan lusa, hari yang menantang
Tuhanku, hanya kepada-Mu kami mengadu
Semoga waktu mewariskan dewasa

* * *

Rabu, 30 Maret 2011

Senyum Tanggal Muda

Bagaimanakah?
Beginikah?
Begitukah?
Ah, terserah kaulah!

* * *

Kamis, 24 Maret 2011

Maka menulislah saya

Aku tak ingin mengingini
setelah mati aku nanti
kau hanya mendapati namaku
hanya pada batu nisanku

* * *

Rabu, 16 Maret 2011

bukan BCD (Bunga Citra Destari)


Lintasan pikiran, ide,.. ya, barangkali boleh saja disebut demikian. Saya menemukan tiga kata ini: berita, cerita, derita. Awalnya, saya hanya menemukan dua yang pertama. Setelah sadar bahwa abjad awalnya berurutan, b dan c, kemudian saya mencoba melanjutkan dengan abjad setelahnya. Saya lalu mendapatkan kata yang ketiga: derita.

Tidak puas dengan hanya tiga kata itu, saya mencoba dengan abjad yang lainnya: aerita, eerita, ferita, gerita, herita, ierita, jerita, kerita, lerita, merita, nerita, oerita, perita, qerita, rerita, serita, terita, uerita, verita, werita, xerita, yerita, zerita.

Akhirnya, mengikuti kelaziman yang selama ini didengar telinga saya, tiga kata itulah yang saya pilih. Lagipula letak ketiganya berdekatan, berurutan. Kau pernah mendengar kata-kata yang lainnya, yang sisanya?

* * *

Berita
Dariku, kau mungkin ingin menanyakan berita
Berita itu akan kau dengar sebagai cerita
Mungkin pasti, kau hanya akan suka berita yang baik-baik saja
Sebab berita baik, akan kau racik lagi menjadi cerita

Cerita
Okelah sekarang aku akan bercerita
Cerita tentang derita
Cerita ini aku dapat dari berita
Dari mulut ke mulut, sejak lama kala

Derita
Begini cerita dari mulut ke mulut itu
Katanya jika derita datang padamu
Lihatlah disekitarmu, jangan ke atasmu, menengoklah ke bawahmu
Sebab dengan begitu kau akan menemukan syukur, di derita itu

* * *

Sabtu, 15 Januari 2011

Laki-laki pilihan Bapakmu

Kau akhirnya menepati janjimu
Kau bilang akan mengenalkan aku
Pada laki-laki pilihan bapakmu, suamimu

Dia memang kaya aku tahu itu
Aku tahu dari maharnya pada keluargamu
Dua petak sawah lima ekor kerbau

Dia juga keluarga bangsawan
Aku tahu pada deretan nama-nama
Pada undangan merah jambu yang kau kirimkan dulu

Dia juga gagah, sudah pasti itu
Saya laki-laki juga tahu, juga bapakmu
Apalagi kau adalah perempuan

Dia juga lebih alim aku tahu itu
Aku bisa lihat diwajahnya yang bercahaya itu
Saat lebih dulu ia mengucapkan salam padaku

Kau beruntung, bapakmu tidak memilihku
Kau beruntung, kau beruntung

* * *

Sabtu, 13 November 2010

Hari ini ada berita

Ada berita kematian
Pengabar pengingat mati

Ada berita kelahiran
Penyemangat bahwa hidup adalah berjuang

Setiap hari setiap hari


Selasa, 02 November 2010

Cinta Segitiga

Kukira di dunia ini
hanya ada satu kamu

Kusangka hati ini
hanya bisa buat kamu

Selasa, 03 Agustus 2010

Ke Jakarta aku kan kembali

Ceritakan padaku tentang kotamu
Kota yang katanya tak pernah tidur
Kota tua dengan gairah anak muda

Ceritakan apa saja tentang kotamu
Tentang gedung-gedung melangitnya yang mencakar
Tentang jalan-jalannya, tentang orang-orangnya

Ceritakan padaku tentang kotamu
Alamatmu
Tempat aku bisa menemui senyummu