@ Warnet Arafah Sungguminasa
Sebenarnya saya tak tega "mengusir" anak-anak itu. Tetapi waktu telah dini hari. Kita sudah harus beristirahat. Saya, anak-anak itu, dan juga komputer-komputer di ruangan warnet ini. Saya bilang ke anak-anak itu: "kembalilah besok hari!"
Awalnya warnet ini buka dari pagi hingga pagi lagi, namun setelah mempelajari kebiasaan pelanggan di area ini yang rata-rata mengakses internet hanya sampai jam 12 malam, maka kami memutuskan untuk menutup warnet tepat jam 2 dini hari. Apalagi sekarang tarif listrik naik. Dengan menutup warnet lebih cepat dari biasanya, maka akan menghemat pemakaian listrik untuk komputer dan pendingin ruangan. Pola tidur kami juga akan lebih teratur dan dengan demikian kondisi stamina tubuh juga akan tetap terjaga. Begitulah harapan kami sehingga mulai bulan Juli ini kami menutup warnet lebih awal.
Kembali ke anak-anak tadi, soal "pengusiran" yang saya lakukan, saya lalu mencari sebuah pembenaran/rasionalisasi terhadap perlakuan saya kepada mereka. Bahwa anak-anak muda seperti saya dan juga mereka memang harus dibiasakan untuk selalu pulang ke rumah, lebih-lebih ketika malam hari. Disitulah fungsi rumah menurut saya. Rumah harus menjadi tempat kita berpulang. Seberapapun jauh kita menjelajah, rumah haruslah menjadi tempat kita kembali untuk menghimpun tenaga, pemikiran dan segala kebutuhan penjelajahan kita di bumi ini besok hari.
Tidak mudah memang untuk kembali ke rumah apalagi jika keindahan di luar rumah begitu menggoda. Itulah barangkali, kepada setiap kerabat yang baru saja melangsungkan hubungan pernikahan kita selalu mendoakan agar mereka menjadi keluarga yang sakinah, mawahdah warahmah. Ya, semoga limpahan kasih sayang Allah selalu tercurahkan kepada keluarga tersebut. Semoga dengan kasih sayang inilah yang akan membentengi kita dari godaan-godaan di luar rumah.
Saya dan juga anak-anak tadi saat ini barangkali tidak sedang membangun sebuah rumah tangga. Namun kebiasaan pulang ini, menurut saya, harus telah membiasa sejak masih muda. Sebab, di rumahlah kita bisa bertemu dengan diri sendiri secara lebih khusyu. Sehingga menciptakan sebuah rumah yang layak sebagai tempat pulang adalah wajib bagi setiap kita.
Maka dengan pembenaran yang saya tulis ini, semoga besok hari ketika anak-anak itu belum juga mau pulang saat malam telah larut, maka saya tidak perlu lagi untuk tak tega mengusir mereka.
Awalnya warnet ini buka dari pagi hingga pagi lagi, namun setelah mempelajari kebiasaan pelanggan di area ini yang rata-rata mengakses internet hanya sampai jam 12 malam, maka kami memutuskan untuk menutup warnet tepat jam 2 dini hari. Apalagi sekarang tarif listrik naik. Dengan menutup warnet lebih cepat dari biasanya, maka akan menghemat pemakaian listrik untuk komputer dan pendingin ruangan. Pola tidur kami juga akan lebih teratur dan dengan demikian kondisi stamina tubuh juga akan tetap terjaga. Begitulah harapan kami sehingga mulai bulan Juli ini kami menutup warnet lebih awal.
Kembali ke anak-anak tadi, soal "pengusiran" yang saya lakukan, saya lalu mencari sebuah pembenaran/rasionalisasi terhadap perlakuan saya kepada mereka. Bahwa anak-anak muda seperti saya dan juga mereka memang harus dibiasakan untuk selalu pulang ke rumah, lebih-lebih ketika malam hari. Disitulah fungsi rumah menurut saya. Rumah harus menjadi tempat kita berpulang. Seberapapun jauh kita menjelajah, rumah haruslah menjadi tempat kita kembali untuk menghimpun tenaga, pemikiran dan segala kebutuhan penjelajahan kita di bumi ini besok hari.
Tidak mudah memang untuk kembali ke rumah apalagi jika keindahan di luar rumah begitu menggoda. Itulah barangkali, kepada setiap kerabat yang baru saja melangsungkan hubungan pernikahan kita selalu mendoakan agar mereka menjadi keluarga yang sakinah, mawahdah warahmah. Ya, semoga limpahan kasih sayang Allah selalu tercurahkan kepada keluarga tersebut. Semoga dengan kasih sayang inilah yang akan membentengi kita dari godaan-godaan di luar rumah.
Saya dan juga anak-anak tadi saat ini barangkali tidak sedang membangun sebuah rumah tangga. Namun kebiasaan pulang ini, menurut saya, harus telah membiasa sejak masih muda. Sebab, di rumahlah kita bisa bertemu dengan diri sendiri secara lebih khusyu. Sehingga menciptakan sebuah rumah yang layak sebagai tempat pulang adalah wajib bagi setiap kita.
Maka dengan pembenaran yang saya tulis ini, semoga besok hari ketika anak-anak itu belum juga mau pulang saat malam telah larut, maka saya tidak perlu lagi untuk tak tega mengusir mereka.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar