Ada dua syarat sehingga sebuah lagu bisa disebut sebagai fenomenal, kata Erwin Gutawa. Pertama, liriknya yang punya makna, dan yang kedua, komposisi musiknya yang bisa mewarnai makna dari lirik lagu tadi. Tidak mudah untuk memenuhi kedua syarat ini, namun jika keduanya terpenuhi, maka akan menjadikan album yang memuat lagu tadi terjual hingga melebihi sejuta copy.
Itulah sepenggal kalimat yang bisa saya rekam ketika malam ini baru saja menonton acara Harmoni di SCTV. Di acara itu ada 13 lagu Fenomenal yang diiringi oleh orchestra yang dikonduktori oleh Erwin Gutawa.
Di depan televisi dengan lampu yang telah dimatikan saya menonton sendirian. Rasa kantuk yang semula menyelimuti, perlahan sirna. Di acara itu ada Kikan, ada Fadly, ada Slank, ada Sammy, ada Afgan, ada Lea Simanjuntak, dan ada vokalis Blackout, Azizi. Mereka bernyanyi, namun dengan lagu yang dipopulerkan bukan oleh mereka., kecuali Slank yang menyanyikan lagu mereka sendiri. 13 lagu itu dinyanyikan dengan aransemen yang berbeda dengan ketika dinyanyikan oleh penyanyi aslinya. Oleh aransemen berbeda itu, sekali waktu saya dibawa terhanyut oleh gesekan biola, sekali waktu saya dibuat tersentak oleh pukulan drum, sekali waktu saya dibuat tertegun oleh petikan gitar, irama seruling, terompet. Semuanya campur aduk dalam harmoni bunyi-bunyian berbagai alat musik yang mengiringi lagu yang liriknya mengena dan menyentuh. Saya terhanyut. Saya tersentak. Saya tertegun. Saya tersentuh.
Saya menggemari Iwan Fals, namun dalam acara tadi, dalam aransemen musik Erwin Gutawa, saya tak bisa membohongi diri kalau saya menikmati semuanya. Terlebih lagi lagu penutupnya adalah lagu Bento karya Iwan Fals. Lagu ini dinyanyikan dengan garang oleh Azizi, vokalis Blackout. Saya tak bisa membohongi diri. Saya menikmati semuanya. Apakah ini akibat fenomenalnya lagu-lagu tersebut seperti yang dikatakan oleh Erwin Gutawa? Ah, bisa jadi. Dan itu pasti karena dua syarat yang tadi, yang terpenuhi.
Setelah acara itu selesai, saya kembali ke kamar. Saya mengetikkan sebuah judul untuk tulisan ini "semua punya syarat". Untuk diakui sebagai fenomenal, selalu punya syarat memang. Dibidang apapun itu, profesi apa pun itu. Syarat itulah yang akan kita penuhi untuk memantaskan diri sebagai fenomenal dibidang kita masing-masing. Belum terlambat. Belum. Mumpung hari masih Senin.. :D
iwan fals, franky sihalatua, joan baez, bob dylan, mereka penyanyi yang punya lagu2 fenomenal. setidaknya menurut sya.
BalasHapusyg setelah sya pikir, fenomenal karena memenuhi syarat fenomenal versi sya. jdi subjektif kan? syarat dgn parameter pribadi, subjektifitas. :D
iya..ya..ya...:D
BalasHapus