Sabtu, 26 Februari 2011

Cuaca lagi bersahabat

1

Perkenalkan, nama saya Hujan, nama kamu siapa? Nama saya Kemarau. Setelah perkenalan itu lalu mereka saling bertukar payung dan kipas.

2

Perkenalkan, nama saya Kipas, nama kamu siapa? Nama saya Payung. Setelah perkenalan itu lalu mereka berpisah. Kipas dibawa oleh Hujan, Payung dibawa oleh Kemarau.

* * *

Sabtu, 19 Februari 2011

kamarku kebanjiran

Ada buku-buku yang belum selesai saya baca. Ada botol-botol air mineral yang telah kosong. Ada baju-baju yang bergantungan, pada tali, pada belakang pintu, pada dinding. Ada dua pasang sepatu, di sudut sana tepat di belakang pintu. Ada sebuah gelas, sebuah sendok, sebuah piring.

Ketika itu saya tak ada disini, di kamar ini. Ketika, menurut orang-orang, hujan turun dengan sangatt deras. Tiba-tiba saja air telah mengalir dari jalan raya, masuk ke halaman, kemudian dengan pasti masuk ke dalam rumah melalui pintu depan. Lalu, tanpa mengucapkan permisi memasuki ruangan-ruangan di dalam rumah. Tak terkecuali kamarku ini.

Saat itu saya ada di kamar ini. Setelah sebelumnya saya turun dari menumpang motor dengan seorang teman. Setelah sebelumnya saya diberitahu bahwa air hujan tiba-tiba saja membanjir. Saya tidak ingin langsung mempercayai kata orang-orang. Saya bergegas memasuki rumah, menuju kamarku membuka pintunya, dan... oh.. gelap. Eh, tunggu dulu lampu belum dinyalakan.

Ada buku-buku yang belum selesai saya baca, basah. Ada botol-botol air mineral yang telah kosong, berserakan. Ada baju-baju yang bergantungan, pada tali, pada belakang pintu, pada dinding. Ada dua pasang sepatu, di sudut sana tepat di belakang pintu, terhempas dan basah. Ada sebuah gelas, sebuah sendok, sebuah piring, terkotori.

Saat itu saya ada di kamar ini. Menyisingkan lengan baju, mencari ember, mencari kain lap. Air dituang ke dalam ember. Kain lap dicelupkan, diperas. Dari ujung ke ujung, dari sudut ke sudut, pembersihan dilakukan. Diulang sekali, sekali lagi, lalu sekali lagi, sampai berkali-kali.

Saat ini saya ada di kamar ini. Ada buku-buku yang masih basah yang belum selesai dibaca. Ada botol-botol kosong air mineral yang telah berbaris rapi. Ada baju-baju bergantungan yang sudah harus dicuci. Ada gelas, sendok, piring yang belum dibersihkan. Sementara di sudut sana, air masih menyisakan genangannya, sisa-sisa pembersihan hari itu.

Karena kejadian itu, saya menambah benda penghuni kamarku. Sebuah rak plastik tiga susun, berwarna pink. Tak ada yang saya sesali dari kejadian hari itu, kecuali buku-buku yang basah tadi. Karenanya rak berwarna pink tadi saya hadiahkan buat mereka. Mereka belum juga kering.

***