Senin, 27 Februari 2012

Soal Bripda itu, saya ingin mengklarifikasi

Ya, saya ingin mengklarifikasi. Soalnya hampir seminggu ini berita tentang Bripda itu selalu muncul di tivi. Tidak pagi, tidak siang, tidak sore, selalu saja ada. Bukan saja di tivi, di Twitter pun ia jadi trending topik. Banyak yang membicarakannya, apa lagi kalau bukan soal kegantengannya. Karenanya ia dijuluki si Polteng alias polisi ganteng. Namanya Saeful Bahri. Soal namanya inilah saya ingin mengklarifikasi. Saya ingin bilang kalau saya tidak punya hubungan kekerabatan dengan Bripda itu, sekalipun nama belakang kami sama-sama Bahri. Kami memang tak punya hubungan keluarga sama sekali. Namun, dari segi wajah tak perlu diragukan kalau ketampanan kami hanya beda-beda jauh. Hah!

Ngomong-ngomong soal polisi, saya pernah kena tilang pagi-pagi oleh seorang polisi muda. Gara-garanya sepele saja. Saya lupa menyalakan lampu utama motor saya. Cara menilangnya pun pake basa-basi segala. "Boleh lihat STNK-nya, SIM-nya?" Saya tahu ini hanyalah pengantar. Setelah itu, "Pak, tahu apa pelanggaran Bapak? Bapak tidak menyalakan lampu utama motor. Mari ikut saya ke pos sebelah sana!"

Saya jengkel sekali pagi itu. Jengkel kepada ekspresi muka polisi muda itu dan jengkel kepada diri ini yang lupa menggeser ke kiri saklar lampu motorku itu. Akh, apa boleh buat pelanggaran telah terjadi. Singkat cerita, nama saya dicatat pada selembar kertas tilang dan STNK motor saya ditahan. Saya diberi dua pilihan. Menunggu proses pengadilan seminggu kemudian, atau siangnya ke kantor polisi. Dalam kejengkelan, saya memilih pilihan yang kedua. Hei, kenapa harus jengkel saat pelanggaran kita disanksi?

Ngomong-ngomong soal penilangan, akhir-akhir ini juga banyak keluhan dari masyarakat, terutama dari mereka yang mengendarai mobil. Polisi rupanya punya cara baru untuk menilang para pengendara mobil. Di setiap persimpangan dan lampu merah polisi-polisi ini berjaga-jaga. Ketika mobil yang diincar melintas, dengan motor gedenya polisi tadi akan mengikuti dari belakang. Polisi ini akan terus menguntit dan memastikan kalau mobil yang diincar tidak akan melarikan diri. Hingga pada jarak dan lokasi yang dirasa tepat, polisi yang menguntit tadi akan memacu motornya menyalip mobil di depannya dan seketika menghentikan motornya menghadang mobil yang diikuti. Setelah itu si Polisi akan mendekat ke mobil yang baru saja dihadang, lalu dengan ramah mengetuk jendela di sisi pengemudi. Ketika jendela terbuka, polisi tadi akan memberi hormat dan berkata, "Mawar, maafin Marwan ya!

Eh, ngomong-ngomong, jangan terlalu serius membacanya. Seriusnya disimpan saja buat aktifitas diminggu ini, sekarang kan sudah hari Senin lagi, hehe.#

Minggu, 19 Februari 2012

Betapa relatifnya waktu

Sekarang cuaca sedang cerah. Langitnya berwarna biru kemeja. Seperti sebuah kemeja yang biasa saya pakai ke kantor. Sekarang kemejaku itu lagi saya jemur. Saya baru mencucinya karena hari ini hari Minggu. Saya beruntung karena hari ini langit menjadi sebiru kemejaku itu. Sekarang Februari dua ribu dua belas. Sudah tanggal sembilan belas atau masih tanggal sembilan belas ya. Sudah atau masih, betapa relatifnya waktu. #

Foto: detiksport.com

Jumat, 17 Februari 2012

Perubahan tidak dimulai oleh banyak orang

Pada setiap Jum’at pagi perusahaan kami mengadakan senam pagi. Sehari sebelumnya undangan mengikuti senam itu diedarkan. Melalui telepon, melalui surat, dan dari mulut ke mulut. Kantor cabang mana yang menjadi tuan rumah, maka dialah yang mengedarkan undangan tadi. Dia pula yang menyiapkan segala kebutuhan untuk senam itu. Dari mulai instruktur senam, sound sistem, hingga snack dan minumannya.

Sekian lama mengikuti senam pagi hingga kini saya belum menemukan tantangan yang menjadikan saya menggemari olah raga dalam bentuk senam ini. Saya lebih menggemari olah raga yang bisa memeras keringat sebanyak-banyaknya, dan menguras energi selelah-lelahnya. Seperti berlari beberapa putaran mengelilingi lapangan bola, mengayuh sepeda menyusuri jalan raya, dan sudah pasti  bermain bola adalah favorit saya.

Tidak menggemari senam bukan berarti saya tidak bisa menemukan sesuatu darinya yang bisa saya nikmati. Walaupun saya tidak mendapatkan keringat dari senam tadi, namun ada sisi lain yang bisa tetap saya nikmati. Sisi lain itu adalah kebersamaan dan sosialisasi diri dengan teman-teman dari cabang-cabang lain. Sepanjang hari bekerja di depan komputer selama minggu-minggu kerja, menjadikan senam pagi merupakan saat yang pas untuk mengakrabkan diri dengan teman-teman yang jarang ditemui pada jam-jam kerja.

Setelah sesi pendinginan, biasanya kami akan mendengarkan penyampaian, pesan-pesan, dan arahan tentang target-target perusahaan yang hendak dicapai. Kami juga akan diminta untuk menghitung jumlah anggota yang mengikuti senam dari tiap kantor cabang. Ada kebanggaan tersendiri bagi kantor cabang yang persentase kehadiran anggotanya lebih banyak. Memang tidak ada sanksi jika tidak mengikuti senam pagi ini. Namun, sentilan-sentilan kecil bisa juga membuat malu jika selalu tak hadir dalam senam pagi. Apalagi jika kantor cabang kita sendiri yang paling sedikit anggotanya yang hadir. Seperti hari ini, ketika hanya saya sendiri yang hadir dari kantor cabang kami.

Dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, kadangkala hal-hal yang bukan merupakan kewajiban ataupun tugas pokok karyawan yang karenanya apabila tidak dilaksanakan tidak berujung pada sanksi, maka hanya kesadaran dirilah yang bisa menggerakkan kita. Seperti menghadirkan diri ketika senam pagi.

Tapi biarlah, tak perlu menunggu teman-teman yang lain hadir dulu pada Jum’at pagi, agar saya mau hadir pula. Seperti pesan-pesan para bijak: “Perubahan tidak dimulai oleh banyak orang”.
Gambar: Koleksi Teman

Selamat berakhir pekan#

Senin, 13 Februari 2012

Kadar Hujan

Satu minggu terakhir ini cuaca di Manado begitu cerah, kecuali kemarin sore hujan kembali turun. Pagi ini juga masih mendung. 

Suatu ketika selepas shalat magrib berjamaah di masjid dekat tempat tinggal saya, pak imam shalat bertauziah kepada kami yang menjadi makmum saat itu. Beliau berkata bahwa kadar hujan yang diturunkan oleh Allah ke bumi ini setiap tahunnya adalah sama. Hanya saja hujan itu mau ditumpahkan kemana kita tidak tahu. Ke kota-ku-kah, ke kota-mu-kah, kita tidak tahu.

* * *

Jumat, 10 Februari 2012

3 laki-laki 3 perempuan

Hari ini

Dua hari lagi tepatnya tanggal 12 Februari 2012, perusahaan tempat saya bekerja akan berusia 100 tahun. Untuk memperingatinya tadi pagi diadakan berbagai kegiatan. Kegiatannya dimulai dengan jalan sehat. Setelah itu dilanjutkan dengan pertandingan dan lomba antar divisi. Ada pertandingan futsal, pertandingan catur, gaple, lomba lari kelereng, dan lomba makan kerupuk.

Saya mengikuti dua pertandingan. Futsal dan catur. Setiap tim futsal terdiri dari 3 perempuan dan 3 laki-laki. Di pertandingan futsal itu, tim saya dikalahkan dengan skor 2-0. Setelah itu saya melanjutkan ke pertandingan catur. Pada pertandingan catur ini saya juga mengalami kekalahan. Tapi tak apalah, kalah menang tidak mengapa yang penting  keringat keluar dan pikiran bisa di refresh.

2 hari yang lalu

Sekarang baru jam 10.15 pagi. Tidak seperti biasanya saya memposting tulisan pada jam-jam seperti ini. Saya baru saja kehilangan helem. Helem itu saya gantung di bagian belakang dudukan motor. Memang seperti itulah biasanya perlakuan saya kepada helemku itu. Pagi ini ia hilang, atau mungkin diambil orang.

Rencananya pukul 10.30 pagi ini saya akan memberikan presentase produk dan segmen pasar kepada para calon agen marketing di perusahaan kami. Sambil menunggu saya menuliskan catatan ini.

* * *