Jumat, 13 Desember 2013

Senyum Sepoi-Sepoi


Senyum sepoi-sepoi itu barangkali seperti angin. Yang masuk dari celah-celah fentilasi di atas jendela kamar kita. Yang menyentuh ujung kaki kita, atau ujung jari kita, atau ujung hidung kita, atau apa saja dari bagian tubuh kita yang lolos dari dekapan selimut saat pagi hampir berlalu.

Senyum sepoi-sepoi itu barangkali seperti angin. Yang berlari di atas pematang sawah. Yang berkejaran susul-menyusul dengan belalang di sela-sela batang padi yang bijinya hampir menguning. Yang singgah di pundak para petani dan berbisik lembut pada telinga mereka, mengabarkan bahwa jam makan siang telah tiba.

Senyum sepoi-sepoi itu barangkali seperti angin. Yang menguapkan peluh di bibir secangkir teh yang sore.

* * *

2 komentar:

  1. senyum itu... menenangkan. efek domino selanjutnya, membahagiakan, membebaskan.. #eaa

    BalasHapus